Ada apa dengan lagu BTS Whalien 52? Lagu ini merupakan salah satu bside track ikonik dari BTS yang dirilis pada tahun 2015 dalam album The Most Beautiful Moment in life pt.2
Sebelum kita membahas tentang lagunya mari kita kenalan terlebih dahulu dengan whalien 52 atau Paus dengan frekuensi 52 yang menjadi inspirasi dari lagu ini, paus dikenal sebagai hewan yang memiliki suara paling keras di dunia, paus biasanya memiliki frekuensi sekitar 15 hingga 25 frekuensi. Namun, pada tahun 1989 secara tidak sengaja angkatan laut Amerika Serikat menemukan ada aktivitas lain mereka menemukan ada frekuensi baru, pada frekuensi 52 jauh di atas kemampuan suara paus biasa.
Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan dari mana paus ini berasal, dengan frekuensi tersebut membuat ia kesulitan untuk berkomunikasi dengan paus lainnya, dan hingga akhirnya dijuluki sebagai paus yang kesepian.
Pada tahun 2021 ada seorang sutradara film yaitu Joshua Zeman yang membuat sebuah dokumenter mengenai Whalien 52, ia berusaha untuk mencari keberadaan paus tersebut, hingga akhirnya usaha tersebut menemukan hasil bahwa paus tersebut ada, dan bahkan menemukan bukti adanya paus lain yang memiliki frekuensi yang sama.
Peneliti juga menyimpulkan bahwa Paus frekuensi 52 ini merupakan spesies hibrida yang membuat ia memiliki frekuensi yang berbeda, dan juga semakin banyaknya aktivitas manusia di laut seperti kebisingan lalu lintas kapal menjadi salah satu faktor yang membuat semakin sulitnya paus tersebut berkomunikasi, dan memutuskan untuk melakukan isolasi akustik, itu sebabnya frekuensi mereka menjadi berbeda dan hidup sendirian tanpa teman.
Kisah dari Paus frekuensi 52 ini berhasil menyentuh banyak orang, mereka menjadi simbol kesepian dan menyentuh hati bagi mereka yang pernah terisolasi dan tidak dapat dipahami oleh orang lain. Di luasnya samudera dengan begitu banyaknya ketidak pastian, paus ini terus berenang dan berusaha untuk mencari temannya.
Kisah dari paus biru dengan frekuensi 52 ini menjadi inspirasi dari lagu BTS yaitu Whalien 52 yang dirilis pada 30 November 2015 dalam album The Most Beautiful Moment in Life pt.2 atau Hwayangyeonhwa. Album ini menjadi titik balik dari karir bermusik BTS yang mulai dikenal lebih banyak orang. Whalien 52 sebagai simbol kesedihan ini dijadikan sebagai metafora para remaja yang sedang tumbuh dewasa, mereka yang merasa bahwa tidak ada yang mengerti dan paham dengan perasaan yang mereka sedang rasakan saat ini.
Keresahan yang dialami oleh para remaja ini disampaikan oleh BTS pada lagu ini, biasanya para remaja akan merasakan perkembangan psikologis dalam mengatur emosi dan perilaku sosial itu lah yang membuat mereka lebih sensitif dan merasa tidak ada yang memahaminya.
Pada lirik ini
"Eomeonineun badaga pureuda hasyeosseo
Ibuku bilang laut itu biru
Meolli himkkeot ni moksoril naera hasyeosseo
Dia bilang berteriaklah sejauh yang kau bisa"
Proses ini yang banyak dilakukan oleh para remaja untuk mencapai masa dewasanya, proses mencari jati diri mereka masing-masing.
Selain menyentuh banyak kalangan remaja, lagu ini juga memiliki pesan yang personal tentang keresahan BTS di masa awal karirnya.
BTS digambarkan sebagai seekor Whalien 52, paus yang kesepian di tengah lautan yang gelap. Mereka merasa sebagai seorang idola hidup mereka begitu kesepian, karena mereka tidak memiliki kebebasan untuk bersosial dengan teman lainnya, mereka terus tampil dan bernyanyi hingga sulit bagi mereka untuk berteman dengan orang lain, ditambah lagi dengan lingkungan idola yang begitu ketat, membuat mereka harus begitu hati-hati untuk berinteraksi.
Pada bagian ini
"Daedap eobtneun i noraega
Sampai lagu yang tak mendapat respon ini
Naeire daheul ttaekkaji
Mencapai hari esok"
Juga menjelaskan bahwa pesan dari lagu ini menceritakan tentang karir bermusik BTS yang pada mulanya tak banyak yang mengenal dan mendengarkan musik mereka, tapi mereka terus berusaha untuk tampil dan bernyanyi, dengan harapan suaru hari nanti pesan dari lagu ini bisa sampai kepada orang lain, kepada penggemarnya yaitu ARMY.
Dan mimpi tersebut, suara di tengah samudera yang luas ini akhirnya berhasil diterima oleh orang lain, hingga 10 tahun berlalu di tahun ini lagu Whalien 52 masih kita dengarkan.
Pesan dalam lagu ini juga mengisyaratkan bahwa selagi kita terus berusaha, selagi kita terus berteriak di tengah kesulitan, suatu hari nanti hal sulit itu pasti akan bisa kita selesaikan.
Walaupun memang keberadaan dari Whalien 52 itu masih banyak dipertanyakan, tapi fakta bahwa terjadinya kebisingan lalu lintas kapal ini benar adanya dan mengganggu biota laut yang membuat mereka harus pergi dan mengasingkan diri dari habitatnya sendiri.
Pada lagu ini BTS membawa begitu banyak pesan yang mendalam, pelestarin lingkungan, kehidupan sosial para remaja, dan mimpi mereka sebagai penyanyi.
Tidak apa-apa untuk tumbuh berbeda, di tengah laut yang luas sekalipun, perbedaan itu bukanlah kekurangan, namun hal yang unik dari diri kalian, angkat wajahmu dan tetap percaya pada mimpi-mimpi kamu.