Rabu, 01 April 2020

Impian Besar Anak-Anak - Buku "Totto-chan’s Children"

Sumber: wikipedia

Sebagai permulaan, aku sendiri sangat bangga dapat membaca buku ini dan berkesempatan mencoba untuk memberikan ulasan terhadap buku Totto-chan’s Children karya Tetsuko Kuroyanagi.
Buku ini merupakan sejarah panjang yang menceritakan tentang kisah perjalanan kemanusiaan oleh Tetsuko di seluruh dunia. Tetsuko yang ditunjuk sebagai Duta Kemanusiaan UNICEF berusaha membagikan setiap detik kisahnya kepada dunia.

Judul: Anak-Anak Totto-chan (Perjalanan Kemanusiaan Untuk Anak-Anak Dunia)

Penulis: Tetsuko Kuroyanagi

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Jumlah halaman: 328 halaman

Pada mulayanya saya sempat keliru jika mengingat tentang Buku Totto-chan Gadis Cilik di Jendela, saat pertama kali membacanya dua tahun lalu saya sempat mengira bahwa buku ini adalah novel anak-anak yang mungkin lebih ditujukan terhadap orang dewasa yang isinya hanyal cerita fiksi. Namun, setelah membaca buku ini saya dapat memastikan bahwa Gadis Cilik di Jendela merupakan autobiografi milik Tetsuko-san.

Buku ini menceritakan tentang Tetsuko yang ditunjuk sebagai Duta Kemanusiaan oleh UNICEF berkat bukunya Totto-chan Gadis Cilik di Jendela. Pada buku ini ia menceritakan tentang perjalanannya sejak tahun 1984 hingga 1997 ke negara Tanzania, Nigeria, India, Mozambik, Kamboja, Vietnam, Angola, Bangladesh, Irak, Etiopia, Sudan, Rwanda, Haiti dan Bosnia-Herzegovina.

Pilu sekali membaca setiap rasa sakit yang dialami akibat peperangan di seluruh dunia, sepertinya Tetsuko-san memang sangat mengerti tentang anak-anak. Buku ini menambah wawasan saya tentang sejarah berbagai negara di dunia, ternyata bagi saya mempelajari sejarah dengan cara seperti ini dapat memberika pandangan yang berbeda dan jika boleh jujur saya lebih paham jika dijelaskan dengan cara seperti ini.

Sebelumnya saya tidak tahu jika dampak peperangan akan semenyakitkan ini, bagian yang paling saya ingat jika membicarakan tentang peperangan, terutama di Indonesia sendiri yaitu para tentara dan warga Indonesia yang dengan tekad kuat dan tak ada rasa takut sedikitpun berusaha untuk mempertahankan negaranya. Namun, setelah membaca buku ini saya melihat kisah-kisah lain yang tak pernah saya pikirkan sebelumnya.

Tetsuko menulisnya dengan baik dan sederhana, rasanya ia memang ingin menyampaikan ceritanya kepada semua kalangan usia, dan profesi. Ia hanya berharap buku ini dapat membuat manusia saling mengasihi, bukan begitu?

Selain itu, kita juga diberikan pendidikan sejarah tentang negara-negara yang dikunjungi Tetsuko pada buku ini, walaupun ia tidak berfokus lebih dalam tentang apa yang menyebabkan peperangan dan sejarah mengenai negara tersebut, kurang lebihnya kita tetap akan tahu garis besar mengenai apa yang terjadi di sana.

Sumber: Foto Pribadi

Selama membaca buku ini saya tak lepas dari menitikkan air mata ketika membaca cerita anak-anak di berbagai negara, mulai dari anak-anak yang harus menahan lapar karena tidak ada yang dapat mereka makan, berbagai penyakit yang menjangkiti anak-anak, kekerasan seksual, pembunuhan dan berbagai hal keji lainnya. Saya tidak habis pikir dengan mereka yang tega melakukan hal tersebut terhadap anak-anak, mereka bahkan tidak tahu apa kesalahan mereka hingga pantas mendapatkan hal tersebut.

Ada satu kalimat dalam buku ini yang membuat hati saya sakit yaitu,


“Anak anak meninggal dalam kebisuan, mempercayai kita orang orang dewasa.”


Hal tersebut memang benar adanya, anak-anak terlahir tanpa dapat berbuat apa-apa dan hanya mengikuti apa yang orang dewasa lakukan. Jika orang dewasa akan merintih ketika merasa kelaparan, atau menangis ketika rasa sakit itu semakin besar. Maka berbeda dengan anak-anak, mereka hanya akan diam.
Kurasa semua orang pada saat seperti ini perlu membaca buku seperti ini lebih banyak, agar kita tidak berbuat kebodohan lebih banyak, agar tidak ada anak-anak yang tersakiti lagi. Bukankah menyenangkan dapat melihat anak-anak dapat tersenyum dan bercerita tentang impiannya?

Sepertinya tulisan ini berada di luar ekspektasi kalian, karena sejujurnya ini juga yang pertama bagi saya. Tapi saya cukup senang dapat menceritakan perasaan saya  setelah membaca buku ini.

Buku Totto-chan’s Children akan baik dibaca oleh semua kalangan, karena perjalanan ini setidaknya dapat memanusiakan manusia agar kita dapat saling mengasihi. Seperti kata Tetsuko-san, buku ini juga mengajariku untuk hidup sepenuh hati dan jangan mengeluh.
Baiklah, saya akan menutup tulisan ini dengan kalimat lain pada buku ini, semoga kalian juga akan mengerti.


“Semua orang sama. Marilah kita semua bersahabat.”
Setiap orang butuh sahabat, teman untuk tertawa.
Anak-anak yang kelaparan pun ingin jadi temanmu.

~Tetsuko Kuroyanagi

Dekonstruksi dalam Penggalan Lirik Lagu BTS Pied Piper

Dekonstruksi dalam Penggalan Lirik Lagu BTS Pied Piper [Rap Monster] Berhenti menonton dan belajar untuk ujianmu Orangtuamu dan ...