Senin, 12 Agustus 2019

Pertunjukan Wayang Golek Yang Eksklusif



Wayang golek merupakan salah satu jenis tradisi lisan berupa teater rakyat, pertunjukan ini merupakan suatu seni tradisional Sunda dengan media wayang yang terbuat dari boneka kayu yang dinamakan dengan wayang golek. Lakon yang biasanya dibawakan pada pertunjukan wayang golek ialah lakon-lakon baik galur maupun carangan yang bersumber dari cerita Ramayana dan Mahabarata.
Pertunjukan wayang golek biasanya diiringi dengan gamelan Sunda atau biasa disebut dengan salendro yang terdiri atas dua buah saron, sebuah peking, sebuah selentern, satu perangkat kenong, sepasang gong dan ditambah dengan seperangkat kendang, gambang dan rebab.

Wayang golek biasanya dimainkan sebagai pelengkap upacara selamatan atau ruwatan, dan juga biasanya dimainkan sebagai tontonan dan hiburan dalam perhelatan tertentu. Contohnya di tanah Sunda dulu sering ditemui wayang golek dimainkan ketika ada acara pernikahan, khitanan atau acara syukuran lainnya.
Namun layaknya wayang kulit seni pertunjukan boneka kayu ini juga sudah mengalami kemunduran dari segi peminatnya, bahkan sekarang ini kita jarang sekali menemukan seni pertunjukan wayang golek pada upacara selamatan di atas, sekarang banyak masyarakat memilih menampilkan penyanyi dangdut yang terkesan lebih cocok dengan hiburan masyarakat zaman sekarang. Pertunjukan yang syarat akan makna ini mulai dianggap kolot dan membosankan untuk dilihat pada acara selamatan.

Pertunjukan wayang golek sekarang ini mungkin hanya akan ditemui pada waktu-waktu yang lebih khusus dari pada upacara selamatan dan syukuran yang pasti hampir terjadi di setiap daerah Indonesia. Seniman yang rajin memainkan tradisi wayang golek pun tentu saja merasakan antusias dan minat masyarakat yang berkurang. Ditambah lagi tidak adanya generasi selanjutnya yang bisa dijadikan penerus seniman wayang golek.



Melihat hal itu para seniman tentu saja tidak tinggal diam, banyak sanggar-sanggar yang dibangun seperti Padepokan Giri Harja, keluarga besar ini sadar bahwa kebudayaan luhur yang menjadi salah satu ciri khas budaya pasundan ini perlu dilestarikan. Salah satu seniman dari padepokan Giri Harja mengatakan bahwa menurunnya minat masyarakat akan pertunjukan wayang golek ini memiliki banyak peran karena menurunnya perekonomian pada krisis moneter dulu. Pengrajin wayang golek membutuhkan kayu yang baik dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat satu boneka wayang golek, hal ini tentu saja berpengaruh jika perekonomian terhambat. Pertunjukan wayang golek juga akan membutuhkan dana lebih untuk ditampilkan di acara-acara syukuran dan selamatan.

Ketika saya kecil, sayang yang lahir di tanah pasundan pernah sekali melihat langsung pertunjukan wayang golek, pada saat itu tentu saja antusiasnya sangat besar hampir satu desa bahkan dari desa sebelah rela pergi jauh untuk melihat pertunjukan tersebut, saya mendengar bahwa pertunjukan wayang golek itu sangat jarang dimainkan di daerah kampung saya, hal itu dikarenakan tidak banyak yang dapat membawa satu tim dengan segala peralatannya untuk ditampilkan, bahkan hanya keluarga-keluarga dari kalangan atas saja yang biasanya bisa membawa satu tim grup pertunjukan wayang golek tersebut.

Jika beralasan dari perekonomian Indonesia yang menurun tentu saja peran pemerintah akan sangat penting untuk menyokong seniman untuk melestarikan wayang golek lebih baik, bantuan dana tentu saja akan sangat berguna, dan membuat wayang golek bisa dimainkan lagi. Melihat dari pengalaman pribadi tentu saja saya berpikir bahwa peminat wayang golek dengan cerita yang menarik dan tetap relevan dengan norma masyarakat di kehidupan sehari-hari akan tetap banyak bahkan di era modern ini, hanya saja pertunjukan wayang golek itu sendiri yang semakin berkurang.

Sokongan dana dari pemerintah dapat membuat pertunjukan wayang akan lebih mudah dijangkau oleh kalangan rakyat biasa untuk membawa seniman pada pertunjukan-pertunjukan selamatan sehari-hari.

Sanggar-sanggar yang dibangun oleh LSM dan seniman juga masih banyak berdiri di pulau jawa dan masih aktif dibuka setiap hari untuk mengajarkan permainan tentang wayang golek pada generasi muda. Bahkan banyak anak-anak muda yang dengan antusias datang langsung ke sanggar dan belajar untuk menjadi pewayang.
Pemerintah secara tidak langsung membuat kebudayaan rakyat ini menjadi lebih eksklusif dan sulit untuk dijangkau masyarakat umum, bahkan sekarang jika bukan di museum, atau souvenir di tempat wisata kita tidak bisa lagi melihat secara langsung wayang golek. Tentu saja peminatnya akan semakin berkurang. Banyaknya wisatawan luar negeri yang datang ke Indonesia dan mendatangi berbagai tempat wisata yang menghadirkan kekayaan budaya Indonesia juga membuat minat wisatawan luar lebih besar dari pada masyarakat Indonesia sendiri. 

Mungkin, saat ini kita akan lebih sering melihat wayang golek diekspor ke luar negeri untuk dipertunjukan kepada masyarakat luar, dari pada di Indonesia sendiri.
Dengan alasan pelestarian tersebut, pemerintah lupa bahwa melestarikan budaya sendiri akan lebih penting dilakukan untuk warganya terlebih dahulu, Indonesia, dibandingkan mengenalkan harta kita kepada orang lain dan sedikit demi sedikit belajar lebih banyak dari diri kita sendiri.

Dekonstruksi dalam Penggalan Lirik Lagu BTS Pied Piper

Dekonstruksi dalam Penggalan Lirik Lagu BTS Pied Piper [Rap Monster] Berhenti menonton dan belajar untuk ujianmu Orangtuamu dan ...