Senin, 22 Januari 2024

Analisis Lirik Lagu BTS V - Singularity


Analisis Lirik Lagu BTS V Singularity

Lirik lagu BTS - Singularity :
Suara sesuatu yang pecah
Aku bangun dari tidur
Suara yang tidak biasa
Mencoba untuk menutup telingaku tetapi tidak bisa tidur
Rasa sakit di tenggorokan ku semakin memburuk
Mencoba untuk menutupinya
Aku tidak punya suara
Hari ini aku mendengar suara itu lagi
Itu berdering lagi, suara itu
Retakan lagi di danau beku ini
Aku menceburkan diriku ke danau
Di atas danau musim dingin aku terlempar
Es tebal telah terbentuk
Dalam mimpi itu, aku segera masuk ke dalam
Nyeri phantom yang menyiksa ku masih sama
Apakah aku kehilangan diri ku sendiri
Atau aku telah mendapatkan mu
Aku tiba-tiba lari ke danau
Ada wajah ku di dalamnya
Tolong jangan katakan apa pun
Menjangkau tanganku untuk menutup mulut
Tetapi pada akhirnya, musim semi akan datang suatu hari nanti
Es akan mencair dan mengalir
Katakan padaku jika suaraku tidak nyata
Jika aku tidak harus membuang diri ku
Katakan padaku jika rasa sakit ini pun tidak nyata
Apa yang seharusnya aku lakukan saat itu

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dapat dipaparkan penjelasan tentang makna asosiatif , makna stilistik, makna afektif dan makna kolokatif dalam tiap kata-kata yang terkandung dalam lirik lagu tersebut.

1. Itu berdering lagi, suara itu, retakan lagi di danau beku ini
2. Aku menceburkan diriku ke danau, di atas danau musim dingin aku terlempar
3. Es tebal telah terbentuk, dalam mimpi itu, aku segera masuk ke dalam
4. Nyeri phantom yang menyiksa ku masih sama, apakah aku kehilangan diri ku sendiri
5. Atau aku telah mendapatkan mu, aku tiba-tiba lari ke danau
6. Ada wajah ku di dalamnya, tolong jangan katakan apa pun
7.Menjangkau tanganku untuk menutup mulut. tetapi pada akhirnya, musim semi akan datang suatu hari nanti
8. Es akan mencair dan mengalir, katakan padaku jika suaraku tidak nyata
9. Jika aku tidak harus membuang diri ku, katakan padaku jika rasa sakit ini pun tidak nyata
10. Apa yang seharusnya aku lakukan saat itu

Makna asosiatif yang biasa disebut dengan makna kiasan atau pemakaian kata yang tidak sebenarnya. Merupakan makna yang dimiliki sebuah leksem atau kata berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan sesuatu yang berada di luar bahasa (Chaer, 2007:293). Dari data di atas, ditemukan kata-kata ‘Retakan lagi di danau beku ini yang berasosiasi dengan hati seseorang yang telah rusak. Artinya bahwa tentang kondisi seseorang yang tak dapat merasakan apapun lagi tentang perasaan baik atau buruk terhadap dirinya sendiri ataupun orang lain. Tidak memiliki lagi sebuah rasa simpati dan empati. Lalu dilanjutkan dengan kalimat Aku menceburkan diriku ke danau, di atas danau musim dingin aku terlempar dapat berasoiasi dengan hatinya yang tergugah kembali. Hal tersebut diperkuat dengan kalimat lanjutannya yaitu di atas danau musim dingin aku terlempar ia menganggap dirinya kembali masuk kedalam sebuah stigma yang membuat hatinya beku, pada bait awal lirik lagu dijelaskan Suara sesuatu yang pecah, Aku bangun dari tidur Hal ini berasosiasi bahwa sebelumnya dia telah berdamai tentang perasaannya dia sudah tidur namun karena sesuatu yang pecah tersebut ia kembali bangun dan teringat akan stigma tersebut.
Pada kalimat selanjutnya ialah Es tebal telah terbentuk, dalam mimpi itu, aku segera masuk ke dalam bait lirik ini berasosiasi tentang penggambaran hatinya yang telah ditutupi es tebal, itu artinya kondisi hati seseorang tersebut telah lama menjadi kaku atau rusak. Namun kembali lagi ia berusaha untuk melihatnya kembali.
‘mencair dan mengalir, katakan padaku jika suaraku tidak nyata Kalimat berikutnya penulis berusaha untuk menyampaikan kondisi seseorang tersebut bahwa ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa ia tak bersalah atas stigma yang membuat hatinya beku. Hal tersebut dapat dilihat dari kalimat mencair dan mengalir hal ini merujuk pada danau beku yang telah dijelaskan di atas. Selanjutnya kalimat dilanjutkan dengan . Jika aku tidak harus membuang diri ku, katakan padaku jika rasa sakit ini pun tidak nyata Kalimat ini muncul terkesan seperti permintaan pertolongan terhadap seseorang, namun nyatanya seseorang pada lirik lagu ini berusaha berbicara pada dirinya sendiri, ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa ia bukanlah stigma tersebut. Hal ini semakin jelas pada kalimat berikut aku tiba-tiba lari ke danau, ada wajah ku di dalamnya.


Makna stilistik dalam lirik lagu Singularity

Makna stilistik berhubungan dengan pemakaian bahaya yang menimbulkan efek terutama kepada pembaca. Makna stilistik lebih dirasakan di dalam sebuah karya sastra. Rangkaian kata-kata dalam lirik lagu Singularity menceritakan tentang suata keadaan seseorang yang ragu tentang dirinya, apakah ia merupakan stigma yang disebutkan tersebut atau ia telah menjadi seseorang yang baik. Hal ini terjadi antara pembicaraan tentang dirinya sendiri kegundahan hatinya apakah ia seseorang yang baik atau seseornag yang buruk, tentang perbedaan pemikirannya, hatinya, dan perilaku yang telah ia lakukan. Kebingungan diri seseorang apakah ia adalah seseorang yang datang dari dua sisi yang berbeda seperti pada danau yang digambarkan pada lirik lagu tersebut, seseorang yang datang dari sisi jahat atau seseorang yang datang dari sisi baik.Gaya bahasa personifikasi sangat sarat kita dapatkan pada lirik lagu tersebut.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis terhadap lirik lagu Singularity dalam kajian semantik, maka dapat disimpulkan bahwa di dalam lirik lagu Singularity terdapat makna asosiatif atau makna kias, dan makna stilistik. Makna asosiatif didapatkan dalam hampir setiap baris. Karena lirik lagu yang terkesan berbentuk deskriptif ini maka makna tersebut dapat kita lihat dan simpulkan pada keseluruh lirik lagu tersebut. Secara garis besar pun makna 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dekonstruksi dalam Penggalan Lirik Lagu BTS Pied Piper

Dekonstruksi dalam Penggalan Lirik Lagu BTS Pied Piper [Rap Monster] Berhenti menonton dan belajar untuk ujianmu Orangtuamu dan ...